Sunday 19 May 2019

Wanita kahir Zaman





Hai apa kabar iman hari ini, masihkah tetap terjaga atau sedang mengalami penurunan. Sudah memasuki hari ke-13 Ramadhan, jika sedang futur semoga Allah segera kembalikan semangat ibadahnya.
 
Pernahkah merasakan ketika kita ingin berubah menjadi orang yang lebih baik tapi banyak rintangan hingga akhirnya kita mundur atau tetap terus maju dan melawan rintangan itu. Sebagian orang yang telah mantap memilih jalan hijrahnya akan terus maju dan menaklukan segala rintangan itu.
Pengalaman hijrah saya kali ini adalah bagaimana saya dapat menjadi muslimah yang mampu menjalankan syariat islam dalam hal menutup aurat. Saat saya sekolah di mts, kami diwajibkan memakai kerudung. Sebenarnya saya tidak suka memakai kerudung. Saya selalu bertanya pada diri saya sendiri kala itu “mengapa saya harus berkerudung”, karena saya tipe anak yang tomboy jadi pakaian saya hampir semua menyerupai laki-laki bahkan rok yang saya miliki dapat dihitung jumlahnya. Kemudian saya dapatkan jawaban dari semua pertanyaan itu ketika saya mengikuti kajian islam khusus remaja putri dikota saya. Kali ini pembahasannya tentang kewajiban muslimah dalam menutup aurat. Materi yang menarik dan benar-benar menjawab atas pertanyaan yang selama ini tersimpan lama sejak saya kelas vii sampai kelas ix baru terjawab. Jawabannya sangat simple kenapa muslimah harus menutup aurat, agar muslimah terjaga kehormatannya. Simple ya sangat simple kemudian penjelasan-penjelasan berikutnya diperkuat dengan hadist dan al qur’an (q.s al ahzab:59 dan q.s an nur: 31). Walaupun telah mendapat materi itu, tapi hati saya belum tergerak untuk berubah, karena alasan bahwa wanita yang menutup auratnya secara sempurna (termasuk memakai kaos kaki) akan susah beraktivitas. Lagi-lagi alasan itu dapat terpatahkan dengan bukti bahwa ustadzah yang mengisi materi itu adalah seorang guru pns di sekolah kejuruan dengan jurusan pertanian dan perkebunan, dimana beliau ikut melakukan aktivitas dikebun bersama murid-muridnya.
Setelah lulus mts saya melanjutkan pendidikan di man. Sebelum saya lulus seleksi masuk man saya sudah berjanji pada diri saya bahwa saya benar-benar akan berhijrah, tidak lagi memakai jins dan celana apapun saat keluar rumah.Walaupun seragam kami rok, tetapi saat olahraga kami tetap harus memakai celana olahraga. Padahal saat itu saya telah berjanji untuk benar-benar menutup aurat dan tidak lagi memakai celana saat diluar rumah. Awalnya guru olahraga saya biasa saja, karena saya takut untuk memulai disekolah, maka saat ditanya kenapa saya berolahraga menggunakan rok, alasan saya adalah celana saya tertinggal (walaupun berbohong itu tidak boleh). Seiring berjalannya waktu dan saya telah memiliki keberanian untuk menyatakan bahwa saya benar-benar bisa melewatinya. Saat olahraga saya memakai rok, dan guru saya kembali menanyakan alasan saya, walaupun beliau tahu kemungkinan alasan yang akan saya sampaikan. Tapi alasan kali ini yaitu, saya menyampaikan bahwa wanita memang seharusnya menutup auratnya dan tidak memakai celana layaknya laki-laki, saat itu semua teman saya hanya terdiam dan menyaksikan saya mengatakan itu. Guru saya melarang saya untuk mengikuti olahraga, tapi saya tetap mengikuti walaupun saya diabaikan dan diacuhkan begitu saja. Kadang saya mengeluh dan merasa tidak kua. Saya memang melanggar aturan sekolah, tapi asal tidak melanggar syariat allah. Saya pernah dilarang dan diancam nilai saya jelek karena alasan saya tetap olahraga memakai rok, saat itu saya menangis di dalam kelas, teman saya membujuk saya untuk mengganti rok saya dengan celana, tapi saya tetap pada pendirian saya, saya katakan lebih baik saya berada dalam kelas tetap memakai rok dari pada saya harus olahraga menggunakan celana. Tapi guru tidak boleh menilai hanya dari itu, saya tunjukan bahwa saya masih bisa beraktivitas dan berolahraga memakai rok. Saat lari jarak jauh, saya membuktikan bahwa saya satu-satunya perempuan yang sampai pertama, lari estafet, lompat jauh, dan olahraga yang lain. Saya dengan pd mengikuti organisasi di sekolah dan pernah dicalonkan sebagai wakil ketua osis. Saya tunjukan bahwa saya mampu, nilai saya setiap pelajaran olahraga tidak pernah dibawah standar dan lumayan bagus, bahkan saya memiliki nilai yang cukup bagus dibanding mereka yang olahraga memakai celana (bukan sombong, tapi itulah bukti ketika kita menjalankan syariat allah maka allah juga akan menolong kita) akhirnya guru saya memperbolehkan saya memakai rok setiap olahraga walaupun beliau kadang kesal dengan saya.



#Day(13)
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallange30HRDC
#30HariRamahanDalamCerita
#Bianglalahijrah


1 comment: