Hai apa kabar iman hari ini, masihkah tetap terjaga atau sedang
mengalami penurunan. Sudah memasuki hari ke-13 Ramadhan, jika sedang
futur semoga Allah segera kembalikan semangat ibadahnya.
Pernahkah merasakan ketika kita ingin berubah menjadi
orang yang lebih baik tapi banyak rintangan hingga akhirnya kita mundur atau
tetap terus maju dan melawan rintangan itu. Sebagian orang yang telah mantap
memilih jalan hijrahnya akan terus maju dan menaklukan segala rintangan itu.
Pengalaman hijrah saya kali ini adalah bagaimana saya
dapat menjadi muslimah yang mampu menjalankan syariat islam dalam hal menutup
aurat. Saat saya sekolah di mts, kami diwajibkan memakai kerudung. Sebenarnya saya
tidak suka memakai kerudung. Saya selalu bertanya pada diri saya sendiri kala
itu “mengapa saya harus berkerudung”, karena saya tipe anak yang tomboy jadi
pakaian saya hampir semua menyerupai laki-laki bahkan rok yang saya miliki
dapat dihitung jumlahnya. Kemudian saya dapatkan jawaban dari semua pertanyaan
itu ketika saya mengikuti kajian islam khusus remaja putri dikota saya. Kali
ini pembahasannya tentang kewajiban muslimah dalam menutup aurat. Materi yang
menarik dan benar-benar menjawab atas pertanyaan yang selama ini tersimpan lama
sejak saya kelas vii sampai kelas ix baru terjawab. Jawabannya sangat simple
kenapa muslimah harus menutup aurat, agar muslimah terjaga kehormatannya. Simple
ya sangat simple kemudian penjelasan-penjelasan berikutnya diperkuat dengan
hadist dan al qur’an (q.s al ahzab:59 dan q.s an nur: 31). Walaupun telah
mendapat materi itu, tapi hati saya belum tergerak untuk berubah, karena alasan
bahwa wanita yang menutup auratnya secara sempurna (termasuk memakai kaos kaki)
akan susah beraktivitas. Lagi-lagi alasan itu dapat terpatahkan dengan bukti
bahwa ustadzah yang mengisi materi itu adalah seorang guru pns di sekolah
kejuruan dengan jurusan pertanian dan perkebunan, dimana beliau ikut melakukan
aktivitas dikebun bersama murid-muridnya.
Setelah lulus mts saya melanjutkan pendidikan di man. Sebelum
saya lulus seleksi masuk man saya sudah berjanji pada diri saya bahwa saya
benar-benar akan berhijrah, tidak lagi memakai jins dan celana apapun saat
keluar rumah.Walaupun seragam kami rok, tetapi saat olahraga kami tetap harus
memakai celana olahraga. Padahal saat itu saya telah berjanji untuk benar-benar
menutup aurat dan tidak lagi memakai celana saat diluar rumah. Awalnya guru
olahraga saya biasa saja, karena saya takut untuk memulai disekolah, maka saat
ditanya kenapa saya berolahraga menggunakan rok, alasan saya adalah celana saya
tertinggal (walaupun berbohong itu tidak boleh). Seiring berjalannya waktu dan
saya telah memiliki keberanian untuk menyatakan bahwa saya benar-benar bisa
melewatinya. Saat olahraga saya memakai rok, dan guru saya kembali menanyakan
alasan saya, walaupun beliau tahu kemungkinan alasan yang akan saya sampaikan.
Tapi alasan kali ini yaitu, saya menyampaikan bahwa wanita memang seharusnya
menutup auratnya dan tidak memakai celana layaknya laki-laki, saat itu semua
teman saya hanya terdiam dan menyaksikan saya mengatakan itu. Guru saya
melarang saya untuk mengikuti olahraga, tapi saya tetap mengikuti walaupun saya
diabaikan dan diacuhkan begitu saja. Kadang saya mengeluh dan merasa tidak kua.
Saya memang melanggar aturan sekolah, tapi asal tidak melanggar syariat allah.
Saya pernah dilarang dan diancam nilai saya jelek karena alasan saya tetap olahraga
memakai rok, saat itu saya menangis di dalam kelas, teman saya membujuk saya
untuk mengganti rok saya dengan celana, tapi saya tetap pada pendirian saya,
saya katakan lebih baik saya berada dalam kelas tetap memakai rok dari pada
saya harus olahraga menggunakan celana. Tapi guru tidak boleh menilai hanya
dari itu, saya tunjukan bahwa saya masih bisa beraktivitas dan berolahraga
memakai rok. Saat lari jarak jauh, saya membuktikan bahwa saya satu-satunya
perempuan yang sampai pertama, lari estafet, lompat jauh, dan olahraga yang
lain. Saya dengan pd mengikuti organisasi di sekolah dan pernah dicalonkan
sebagai wakil ketua osis. Saya tunjukan bahwa saya mampu, nilai saya setiap
pelajaran olahraga tidak pernah dibawah standar dan lumayan bagus, bahkan saya
memiliki nilai yang cukup bagus dibanding mereka yang olahraga memakai celana
(bukan sombong, tapi itulah bukti ketika kita menjalankan syariat allah maka
allah juga akan menolong kita) akhirnya guru saya memperbolehkan saya memakai
rok setiap olahraga walaupun beliau kadang kesal dengan saya.
#Day(13)
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallange30HRDC
#30HariRamahanDalamCerita
#Bianglalahijrah