Sunday 12 May 2019

Muslimah dari Negeri HAVANA, CUBA



Hai apa kabar iman hari ini, masihkah tetap terjaga atau sedang mengalami penurunan. Sudah memasuki hari ke-7 Ramadhan, jika sedang futur semoga Allah segera kembalikan semangat ibadahnya.

Cerita kali ini berasal dari negeri yang jauh, dengan perbedaan waktu 11 jam. Ya cerita ini dari seorang teteh sholihah dari Negeri HAVANA, CUBA. Teteh ini aslinya orang indonesia, aku mulai berteman di FB kayaknya sejak akhir semester 4. Namanya teh Santi (FB: Santi Susanti). Alhamdulillah pas kemaren inbox beliau dan ternyata beliau langsung respon, ya tapi cek jam dunia lewat hp, kira-kira d Havana jam berapa pas aku chat biar bisa segera di balas. hehehe.

Teh Santi ini seorang mahasiswa kedokteran di ELAM (Escuela Latinoamericana de Medicina) Cuba. Di Negeri dengan muslim yang minoritas dan sebagai mahsiswa kedokteran, mungkin cukup berat melaksanakan Ramadhan di Tahan rantau yang sangat jauh. Mungkin tak banyak yang menjalankan ibadah puasa disana dengan keadaan penduduk yang minoritas muslim dan cuaca yang lumayan panas dengan waktu puasa selama 15 jam.
Beliau mengatakan kelembaban udara di sana bisa mencapai 95% dengan cuaca yang sangat panas. 

Mungkin bagi kita disini Puasa ya udah sih biasa aja. Tapi mungkin kita akan merasakan hal yang sangat berbeda ketika kita berada dari tempat yang jauh dari tempat asal kita, apalagi dengan perbedaan tradisi dan iklim yang sangat kontras. Terlebih teh santi ini tinggalnya di asrama, kebayangkan bersama orang-orang dari berbagai negara dan kemungkinan besar mereka bukanlah muslim. Bagaimana caranya supaya bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang, bisa tilawah lebih banyak dari pada biasanya, bisa sholat tahajud sesukanya. Mungkin bisa, tapi teman-teman searamanya mungkin akan merasa terganggu. Tapi ada kejutan yang Allah berikan untuk beliau, karena ramadhan kali ini belau dikamar asrama sendirian, sehingga tidak perlu merasa risih atau canggung ketika akan melaksanakan ibadah-ibadahnya.

Jangan tanya apakah disana banyak mahasiswa asal Indonesia yang muslim, karena mahasiswa indonesia setiap tahunnya hanya berjumlah 1-3 orang, yang bisa kuliah disana, karena hanya mereka yang lolos seleksi yang bisa kuliah kedokteran di ELAM, karena kuliahnya beasiswa, jadi hanya orang-orang pilihan yang memiliki kesempatan itu, dan termasuk orang-orang pilihan juga yang tetap bisa mempertahankan keislamannya di Negeri Amarika Latin ini.

Dari beberapa unggahan teteh Sholihah ini, beliau selalu mengenkan jilbabnya sebagai indentitas muslimah, tak peduli bagaimana tanggapan orang-orang disekitarnya. Terkadang beliau juga tetap melaksanakan sholat walaupun d bawah pohon ketika berada diluar (jalan-jalan atau ada keperluan lain), beliau juga termasuk muslimah yang menjaga diri dari yang bukan mahramnya. Untuk mahasiswa kedokteran di tempat yang bahkan tak mengerti Islam, itu luar biasa bagiku. Karena yang sudah ngerti dan terkondisi saja masih susah. 

Nah pelajaran untuk kita yang disini, kita bisa sangat bebas menutup aurat, tapi masih enggan melaksanakannya, mungkin perlu sesekali mencoba hidup dinegeri minoritas dengan menutup aurat. Waktu menjalankan sholat terawih bisa menutup seluruh tubuh dengan mukena, tapi usai sholat terawih rambut terurai kemana-mana. Yang wajib itu menutup aurat, sedangkan sholat terawih itu sunah. 

Rezeki itu bukan hanya bentuk materi, tapi teman yang baik dan selalu mengingatkan dalam kebaikan itu juga rezeki, dan rezeki yang paling luar biasanya adalah nikmat iman didalam hati kita. 



#Day(7)
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallange30HRDC 
#30HariRamahanDalamCerita 
#Bianglalahijrah

6 comments:

  1. Cantiknya, masyaallah. Kadang suka ngga sadar memperlihatkan aurat, atau ibadah ditinggalin, padahal diluar sana banyak yang dipersulit melaksanakannya. Semoga jadi penyemangat ya buat kita yang tinggal di negara berpenduduk muslim terbesar. Aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ya kita masih bebas melakukan segala aktivitas sebagai muslimah d sini.

      Delete
  2. Alhamdulillah ya disini lingkungan sudah sangat mendukung. Tinggal orangnya:((

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener banget. Semoga yang mengatakan "jilbabnya hatinya dulu baru auratnya" bakal sefers tutup auratnya. 😁

      Delete
  3. Keren tulisannya sister... Lanjutkan

    ReplyDelete