Friday 22 March 2019

A KM 14 (Kesehatan Reproduksi)



Sekilas tentang cerita kita yang telah berlalu, yang mungkin saat ini kalian akan rindu dengan masa-masa kita yang dulu bersama. walaupun banyak perbedaan dan perselisihan tapi yakinlah kita akan merindukan dan ingin rasanya kembali bertemu dan berkumpul seperti masa-masa yang dulu.
i miss you all.

DREAM


Bagian 1 "Aku Punya Mimpi"


Setiap manusia pasti memiliki impian dan cita-cita. Tidak hanya presiden yang punya mimpi untuk kemakmuran bangsa, tapi semua orang yang memiliki tujuan hidup, maka ia tahu impian terbesar. Begitupun impian setiap manusia yang mengharapkan syurga setelah berakhirnya dunia ini. Ya itu pasti, dan wajib dimiliki setiap umat muslim. Tapi pernahkah kita memikirkan cara-cara untuk menggapai impian itu.
Sebagian orang punya mimpi dan tahu dengan cara apa dia menggapai impian itu, tapi sebagian yang lain tahu dengan impiannya tapi tidak tahu bagaimana cara menggapai impian itu. Cara paling mujarab dan ampuh adalah do’a dan ridho orang tua, kenapa cara ini sangat ampuh, karena mintanya langsung ke Allaah ditambah dengan orang tua yang mendukung, karena jawaban dari do’a selalu “iya”.
Ets jangan salah, “Iya” bukan berarti langsung dan sesuai dengan keinginan kita. Kategori “Iya” itu ada tiga, yang pertama “Iya dikabulkan segera”, yang kedua “Iya nanti atau ditunda” dan yang terakhir adalah “Iya digantikan dengan yang lain”. Nah kan jawabannya selalu “Iya”, jadi percayalah bahwa Do’a itu selalu terkabul, entah itu segera, ditunda ataupun diganti dengan yang lebih baik.
Apa yang kita inginkan tidak selalu menjadi apa yang kita butuhkan dan yang kita anggap baik belum tentu baik dimata Allah. So, Always be positive thinking to Allah, karena Allah lebih mengetahui yang tidak kita ketahui.
“Saya sudah sering bermimpi dan berusaha untuk mewujudkan impian itu, tapi saya selalu kecewa karna harus gagal, jadi sekarang saya hanya akan mengikuti arus dan jalan sesuai jalurnya. Loh ko’ jadi nyerah gitu.
Memang tidak jarang yang mengatakan hal itu, saya juga pernah berfikir apa Allah sudah tidak sayang kepada saya, sehingga apa yang saya inginkan selalu tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, ini muncul saat sedang galau dan yang ada hanya menyesali dan mengatakan “harusnya aku ga terlalu berharap”.
Apakah kita akan terus berlarut dalam kegalauan yang harusnya itu sudah berlalu. Lalu apa yang harus kita lakukan selain galau dan merenunginya. Yang harus kita lakukan yaitu bangkit kembali dan mengoreksi kesalahan kita, mungkin ada yang salah atau kita tidak maksimal dengan apa yang kita lakukan.
Gagal pada percobaan pertama itu wajar, namanya juga awal masih proses belajar. Gagal sekali langsung nyerah, jangan harap impianmu dapat terwujud, karena pada hakikatnya kamu baru menjajakkan kaki di lembah-lembah perjuangan. Bagaimana kamu bisa mencapai puncak gunung tertinggi dan menikmati keindahan dari atas sana, kalau ujian pertama kamu lantas menyerah.
Seorang Thomas Alva Edison setelah 9.955 kali gagal menemukan lampu yang menyala, hingga akhirnya dapat menemukan lampu yang menyala. Apakah dia melakukannya dalam sekali atau dua kali? Tidak, Dia melakukannya berkali-kali bahkan ribuan kali. Thomas selalu beranggapan bahwa “mungkin dipercobaan berikutnya saya akan berhasil dan bagaimana saya tahu saya akan berhasil kalau saya tidak terus mencobanya”. Jadi sekarang hitung berapa kali kalian gagal dan berapa kali pula kalian telah mencobanya kembali.
“Impian saya terlalu tinggi dan sangat mustahil untuk wujudkan”. Seberapa tinggi impian yang kita punya hingga kita takut untuk menggapainya?. Apakah seorang Ibnu Sina tidak cukup tinggi impiannya hingga Beliau bisa menemukan cara agar orang tidak merasakan sakit saat harus dilakukan penanganan medis yang cukup besar seperti operasi.
Ya, Ibnu Sina dikenal sebagai tokoh kedokteran yang menemukan anastesi untuk operasi, yang manfaatnya dapat kita rasakan hingga saat ini. Lalu, apa impiannya masih cukup mustahil untuk diwujudkan?. Jawabannya hanya diri kita sendiri yang tahu.
Tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan, selama kita percaya selalu ada jalan untuk dapat menggapainya. Jika usaha kita telah maksimal, do’a pun telah banyak terucap, ketika rasa ingin menyerah, maka percayalah Allah telah menyiapkan sesuatu didepan sana yang jauh lebih baik dari yang kita inginkan.